Notification

×

Iklan

Iklan

Ungkap Alasan Terpilih Kembali, Sabara: Saya Tak Diberi Peluang Untuk Berkata-kata

08/02/23 | 08:36 WIB Last Updated 2023-02-08T15:16:51Z

Pidato Iftitahnya Ketua PWM Gorontalo, Sabara Karim Ngou pada pembukaan Musywil ke-5 Muhammdiyah dan 'Aisyiyah Gorontalo (SNID/AL) 


semestanews.id- Perhelatan Musywil ke-5 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Gorontalo telah belangsung dengan aman, sejuk dan damai. Tidak ada keributan dan perpecahan yang terjadi pasca pelaksanaan Musywil. Semua orang menerima dengan hati yang ikhlas dan penuh kelapangan atas hasil yang dihasilkan meskipun terdapat perbedaan pendapat.


Telah terpilih 11 Formatur yang akan mengisi struktur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Gorontalo untuk periode 2022-2027. Pada pemilihan yang dilakukan secara e-voting tersebut menempatkan dr. Rusli Katili, MARS. sebagai peraih suara terbanyak. Walaupun begitu posisi Ketua PWM diserahkan kepada Dr. H. Sabara Karim Ngou, M.Pd.


Dr. H. Sabara Karim Ngou, M.Pd. dalam pidato iftitahnya mengungkap fakta menarik dalam rapat 11 formatur yang berlangsung kurang dari 10 menit tersebut. 


Dirinya yang tadinya menginginkan agar dr. Rusli Katili yang memimpin PWM Gorontalo periode kedepan. Namun dukungan kuat terhadapnya membuat ia harus menerima kembali estafet kepemimpinan. 


"Setelah kita melakukan pemungutan suara dengan menggunakan e-voting, beliau (dr.Rusli) mendapat suara terbanyak. Tapi karena alasan sesuatu beliau menyerahkan kepada saya. Dan saya sebetulnya sangat berkeinginan beliau ini harus menyetir dan menjadi nahkoda Pimpinan Wilayah Muhammadiyah" ungkapnya.


"Tapi karena amanah itu diberikan kepada saya dan saya tidak diberi peluang untuk bisa berkata-kata oleh pimpinan sidang." lanjut Dr. Sabara.


Lebih lanjut ia mengungkapkan hal yang membuatnya berat menerima amanah besar tersebut. Mengingat posisinya sebagai ASN yang berada di Kabupaten Boalemo dengan perjalanan 2 jam apabila pagi hari dan bisa sampai 4 jam apabila ditempuh siang hari dari pusat kota. 


"Saya yakin dan percaya bahwa, dengan keberadaan di Muhammadiyah pimpinan yang selalu dengan sistem kolektif kolegial. Jadi mohon maaf pak dr. Rusli karena bapak telah mengamanahkan pimpinan ini yang mestinya bapak yang menjadi nahkoda PWM, maka jangan coba-coba menolak ketika saya ada undangan dan meminta bantuan bapak untuk menghadirinya." ujarnya yang disambut tepuk tangan dan gelak tawa peserta Musywil. 


Sementara itu Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd. dalam sambutannya mengapresiasi atas penyelenggaraan Musywil yang lancara damai, aman dan tertib. Dan telah melahirkan pimpinan baru.


"Nah inilah menurut saya ini sangat bagus karena beliau (dr.Rusli) paham saya harus berposisi dimana. Walaupun punya suara terbanyak tapi beliau paham harus berposisi dimana." ungkap mantan Rektor Unismuh Makassar tersebut.


Menurutnya ini menunjukkan bahwa permusyawaratan ini begitu luar biasa karena disana tidak ada ambisi. 


"Yang ada saling paham kondisi masing-masing dan saling paham potensinya. Kalau pak Ketua tadi tidak diberi kesempatan karena peserta sudah paham potensinya pak Ketua. Karena kalau diberikan kesempatan bicara malah banyak alasan." tuturnya. 


Dirinya kemudian berharap agar permusyawaratan yang aman dan damai seperti ini bisa diikuti pada Musyda, Musycab, Musyran dan Ortom.

×
Berita Terbaru Update