Amien Rais dan Din Syamsuddin (sumber :pinterpolitik) |
semestanews.id- Prof. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D. atau biasa dikenal Din Syamsuddin merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015. Ia ternyata pernah ditawarkan Prof. Dr. H. Muhammad Amien Rais, M.A. untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Amanah Nasional pada tahun 2005.
Hal itu diungkap Din Syamsuddin pada acara Rakernas I Partai Ummat di DKI Jakarta (13/2/23) ketika menjadi pembicara dihadapan peserta Rakernas tersebut. Dirinya bercerita panjang tentang perjalanannya dimulai dari studinya di Amerika Serikat yang pernah tinggal dalam satu apartemen bersama Amien Rais sampai ia bercerita tentang kondisi bangsa saat ini, khususnya perpolitikan umat Islam.
"Waktu itu Pak Amien suatu hari untuk menginap di apartemen kami kalau istri sedang pulang ke Jakarta. Maka jadilah kami serumah, kalau tidak salah saya masak untuk beliau tiap hari." ujar Din Syamsuddin yang disambut gelak tawa hadirin. "Apartemennya one bedroom Pak Amien silahkan tidur di dalam, maka selama dua tiga bulan saya tidur di sofa. Cuman yang menyamankan waktu dengar setiap pagi beliau baca Al-Qur'an. Tiap hari tiap pagi banyak hapal ayat-ayat Al-Qur'an." tambahnya.
Dirinya juga menceritakan tentang pengalamannya ketika beberapa wilayah mendukungnya untuk maju pada perhelatan PP Pemuda Muhammadiyah di Muktamar ke-9 Palembang. Awalnya Amien Rais tidak setuju atas keputusan Din Syamsuddin yang masih harus memulai kiprahnya dari Ortom, Amien Rais justru mendorong agar Din Syamsuddin bisa langsung berada di Majelis PP Muhammadiyah.
"Yang mewakili PP Muhammadiyah ke Palembang itu Pak Amien, maka isi sambutan beliau itu mendukung saya. Saya kira kalau tidak didukung Pak Amien yang mewakuili PP Muhammadiyah mungkin tidak mudah bagi saya menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah." ujar mantan Ketua Umum MUI tersebut yang langsung disambut tepuk tangan meriah. "Saya sengaja ungkapkan ini karena saya belum sempat berterima kasih kepada beliau." lanjutnya yang kembali disambut gelak tawa hadirin.
"Pak Amien perlu juga memberi kesaksian, saya pernah ditawari beliau tahun 2005 untuk memimpin Partai Amanat Nasional. Saya tidak bersedia waktu itu." ungkapnya. Ia melanjutkan "Diundang ke Gandaria, ada kalimat pengantar Pak Amien waktu itu, kita nanti tidak enak membaca di sejarah Indonesia moderen ada partai kaum modernis hanya berumur seumur jagung. Maka andalah yang cocok memimpin partai ini, maksudnya Partai Amanat Nasional." jelasnya.
Walaupun demikian Din Syamsuddin sepertinya tetap akan berkiprah di dunia politik melalui partai politik yang dibentuknya, yaitu Partai Pelita. Partai ini menurutnya tetap akan hadir sebagai partai politik sekalipun tidak ikut Pemilu 2024 nanti.