Cak nanto memberi sambutan pada penutupan Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah (dok. TVMU) |
semestanews.id - Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah secara resmi ditutup oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed di Gedung BSCC Dome Balikpapan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur yang sebelumnya dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo.
Sunanto atau akrab disapa Cak Nanto dalam sambutannya merasa bersyukur atas terpilihnya Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang baru menggantikan dirinya tanpa dipersoalkan sebagaimana dirinya ketika memimpin Pemuda Muhammadiyah selama ini.
"Ber-Pemuda Muhammadiyah jangan seperti saya. Kalau nggak kuat janganlah seperti saya situasinya. Kata Mas Mu'ti kan kalau saya termasuk Ketua Umum yang dipersoalkan. Jadi kelahiran saya selalu dipersoalkan dan Alhamdulillah sampai saat ini saya tidak melahirkan pengganti saya yang akan dipersoalkan." ujarnya berseloroh yang mengundang tepuk tangan Muktamirin.
"Biarlah saya yang dipersoalkan, pimpinan pemuda selanjutnya tidak akan dipersoalkan, legitimate gitu kira-kira." lanjut Cak nanto.
Sementara itu Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed dalam sambutannya ikut memberikan tanggapannya atas kepemimpinan Cak nanto di PP Pemuda Muhammadiyah, khususnya saat terpilihnya Cak nanto dimana banyak orang yang mempersoalkan.
"Memang sejak terpilih itu saya berkali-kali mengingatkan 'Cak Nanto anda itu Ketua Umum yang dipersoalkan'. Karena itu harus anda buktikan bahwa soal itu anda jawab ketika nanti anda memimpin Pemuda Muhammadiyah selama 4 tahun." ujarnya.
Abdul Mu'ti menyebut bahwa apa yang dialami oleh Cak Nanto memiliki kemiripan dengan ditinyanya ketika terpilih menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah 2005-2010. Jika Cak Nanto merupakan Ketua Umum yang dipersoalkan maka Abdul Mu'ti adalah Ketua Umum yang diragukan.
"Karena waktu itu saya tidak pernah tampil sebagai pimpinan Pemuda Muhammadiyah di tingkat nasional. Saya hanyalah Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah tapi kemudian tiba-tiba terpilih dalam Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Surabaya." tambahnya.
Walaupun begitu kritikan yang ada menurut Abdul Mu'ti tidak harus dijawab dengan kata-kata tetapi krtik harus dijawab dengan langkah nyata.