Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Papua |
semestanews.id - Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si dalam sambutannya pada acara pembukaan Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah kembali menegaskan tentang kiprah Muhammadiyah yang terus membangun Indonesia dengan lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baik dasar dan menengah sampai perguruan tinggi. Lembaga pendidikan Muhammadiyah tersebut telah hadir ditengah-tengah masyarakat yang mayoritas memiliki keyakinan lain, misalnya saja Papua dan NTT.
"Kami punya TK ABA, sekolah dasar menengah, klinik tapi baru di Manokwari, tapi Alhamdulillah kami sudah punya 4 Perguruan Tinggi. Universitas Muhammadiyah Papua di Jayapura, Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan di Manokwari, Universitas Muhammadiyah di Kota Sorong mahasiswanya sudah 6000, kemudia Universitas Pendidikan di Kabupaten Sorong." ungkap Prof Haedar ketika menceritakan perjalanannya dua hari lalu di Mimika.
"Saya sendiri ke Timika dan kemudian ke Jayapura, kemudian saya undang yang dari Sorong. Kami meng-azzam ingin membangun Rumah Sakit di Kota Jayapura dan di Kota Sorong." lanjutnya.
Ia berharap agar rencana tersebut bisa mendapat dukungan dari Presiden RI Joko Widodo, Ibu Megawati dan seluruh anggota Kabinet Indonesia Maju yang saat itu ikut mengahdiri acara pembukaan Muktamar tersebut.
"Tapi percaya, Muhammadiyah selalu bermodal awal dan apa yang jadi akan kami kembalikan untuk rakyat Papua. Rakyat milik kita bersama dan bumi milik kita bersama." ujarnya lebih lanjut.
Guru Besar Sosiologi itu juga menyampaikan bahwa di Nusa Tenggara Timur (NTT), Muhammadiyah juga memiliki 3 Perguruan Tinggi. Dan menyebut bahwa rata-rata yang kemudian menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Papua maupun NTT mayoritas didominasi oleh saudara-saudara umat Kristen dan Katolik sampai diajarkan sesuai dengan ajaran dan keyakinan masing-masing.