Notification

×

Iklan

Iklan

Fakta Menarik di Gorontalo, Periode Bersatunya 4 Ketua PWM

15/02/23 | 20:06 WIB Last Updated 2023-02-15T13:14:29Z

 

Dari kiri ke kanan, Yusnan Yusuf Ekie, Lukman Arsyad, Abd Kadim Masang dan Sabara K Nggu (Gambar : Zet) 

semestanews.id - Walaupun pelaksanaan Musyawarah Wilayah ke-5 Muhammadiyah Gorontalo di Kabupaten Gorontalo telah melahirkan pimpinan baru periode 2022-2027, tetapi masih kuat diingatan warga persyarikatan akan kepemimpinan periode 2015-2022. Disamping diingat dengan periode yang panjang dalam sejarah berdirinya persyarikatan Muhammadiyah ini juga ternyata dalam periode PWM Gorontalo 2015-2022 juga dikenang sebagai periode bersatunya 4 nama yang pernah menjadi Ketua PWM Gorontalo.


Sebagaimana yang telah diketahui oleh warga persyarikatan bahwa baik itu PWM, PDM, PCM dan PRM memilki nonmenklatur berbeda dengan Pimpinan Pusat. Jika di Pimpinan Pusat dipimpin oleh Ketua Umum dan dibantu oleh masing-masing Ketua yang bertanggung jawab pada bidang-bidangnya berbeda dengan pimpinan dibawahnya yang dipimpin satu Ketua dan berikutnya adalah Wakil Ketua disamping memilki sekretaris, wakil sekretaris, bendahara dan wakil bendahara.


Sederhananya dalam satu periode kepemimpinan PWM dipimpin oleh satu Ketua sedangkan PP dipimpin oleh beberapa ketua dengan Ketua Umum sebagai nahkoda utama. Nah, menariknya pada periode PWM 2015-2022 Gorontalo pernah mempersatukan 4 Ketua PWM sekaligus dalm periode tersebut. Adapun nama-namanya sebagai berikut :


Dr. H. Sabara Karim Ngou, M.Pd


Sabara Karim Ngou memimpin PWM Gorontalo terhitung mulai tahun 2021 setelah pleno pimpinan saat itu memintanya mengemban amanah pada sisa periode 2015-2022. Kakankemenag Kabupaten Boalemo tersebut ditetapkan melalui Musypimwil Muhammadiyah Gorontalo. Dirinya mengemban amanah sebagai Ketua PWM setelah ketua sebelumnya yang diemban oleh Prof. Dr. H. Abd. Kadim Masaong, M.Pd ditunjuk PP Muhammadiyah untuk menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo.


Pada periode ini dirinya kmbali dipercaya menjadi nahkoda utama PWM Gorontalo untuk periode 2022-2027 pada Musywil ke-5 Muhammadiyah.


Prof. Dr. H. Abd. Kadim Masaong, M.Pd


Abd. Kadim Masaong memilki sejarah panjang dalam perjalanannya menapaki aktivitas ke-Muhammadiyahannya di Gorontalo dan Sulawesi Utara. Melalui buku "Derap Langkah Prof. Dr. H. Abd. Kadim Masaong, M.Pd Sang Pemalu Yang Menjadi Petarung" tergambar jelas peranan besarnya dalam mencetak kader-kader Muhammadiyah di masa depan dan terobosan penting lainnya. Mulai dari pendirian IMM dan IPM Sulawesi Utara sampai pada upayanya membangun amal usaha yang maju hingga saat ini.


Ia diamanahi Ketua PWM Gorontalo periode 2015-2020 melalui Musywil ke-4 Muhammadiyah di Kabupaten Bone Bolango. Sebelumnya dirinya pernah menjabat Ketua PDM Kota Gorontalo 2000-2005.


Namun dalam perjalanannya setelah dunia digemparkan menyebarnya pandemi Covid-19 membuat seluruh pimpinan dalam semua tingkatan harus terfokus pada penanganannya. Membuat Muktamar Muhammadiyah ke 48 yang telah dijadwalkan pada tahun 2020 harus ditunda sampai pandemik Covid-19 mereda. Hal itu juga diikuti oleh pimpinan persyarikatan pada semua jenjang kepemimpinan yang harus menunda perhelatan 5 tahunan sampai tahun 2022 dan 2023.


Kepemimpinan dalam sebuah Perguruan Tinggi Muhammadiyah tentu memiliki dinamikanya sendiri berbeda dengan amal usaha lainnya. Tahun 2020 dirinya ditunjuk oleh PP Muhammadiyah untuk menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo, sedangkan posisi Ketua PWM kemudian dipercayakan kepada Dr. H. Sabara Karim Ngou, M.Pd.


Dr. Lukman Arsyad, M.Pd


Lukman Arsyad diamanahi sebagai Ketua PWM Gorontalo tahun 2013 melanjutkan periode kepemimpinan yang tengah berjalan yaitu periode 2010-2015, sehingga dirinya memimpin PWM tahun 2013-2015. Dirinya merupakan akademisi IAIN Sultan Amai Gorontalo yang pernah menjabat Dekan FITK IAIN Sultan Amai Gorontalo. Saat ini dirinya dipercayai mejadi Wakil Rektor III pada institusi islam negeri tersebut.


Drs. H. Yusnan Yusuf Ekie, M.Pd


Pada Musyawarah Wilayah ke-3 Muhammadiyah Gorontalo mengamanahi Yusnan Ekie sebagai Ketua PWM Gorontalo periode 2010-2015, namun pada perjalanannya dirinya kemudian memimpin PWM Gorontalo tahun 2010-2013 dan dilanjutkan oleh Dr. H. Lukman Arsyad, M.Pd.  Dirinya dikenal sebagai sosok kyai diantara nama-nama yang pernah menjadi Ketua PWM.


Disamping itu dirinya sampai saat ini  mengabdi sebagai guru. Sosoknya cukup dekat dengan kader-kader muda Muhammadiyah. Saat ini ia sedang menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Kabila. Sebelumnya Kepala SMA Terpadu Wira Bakti Gorontalo. Juga merupakan Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Gorontalo.


Prinsip kepemimpinan yang dianut Muhammadiyah yaitu sistem kolektif kolegial membuat kepemimpinan di PWM Gorontalo tidak membuat personal pimpinan memilki sifat egois. Seandainya setiap personal pimpinan memilki sifat egois dan haus akan jabatan barangkali sejarah ini tidak akan tercatat. Yang ada hanya memperebutkan jabatan.


Bayangkan saja di Gorontalo, Muhammadiyah memiliki puluhan lembaga pendidikan termasuk Perguruan Tinggi swasta nomor 1 di Gorontalo dan RSIA Sitti Khadijah dengan penghasilan yang stabil, masjid-masjid, tanah dan lain sebagainya  atas nama persyarikatan maka mata siapa yang tidak tergiur dengan kekayaan aset  ratusan milliar tersebut. Namun prinsip kepemimpinan  kolektif  kolegial dengan tidak di dominasi oleh Ketua atau satu orang saja membuat PWM Gorontalo semakin solid, sekalipun dalam satu periode yang sama memilki 4 nama yang pernah menjabat sebagai ketua PWM dengan basis pendukung yang beragam tentunya.


Fakta ini juga menepis anggapan orang bahwa selama ini PWM Gorontalo hanya ditentukan oleh satu atau dua orang saja. Setiap kebijakan hanya diputuskan oleh orang tertentu. Nyatanya tidaklah demikian, sampai dengan saat ini dan sampai kapanpun prispip kolektif kolegial tetap terus dipertahankan dalam tubuh persyarikatan. 


×
Berita Terbaru Update