Dzul Fikar A Tawalla (sumber: pemudamuhammadiyah.org) |
semestanews.id - Pada acara penutupan Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah yang diselenggarakan di Dome Balikpapan Kota Balikpapan Kalimantan Timur (23/2/23) merupakan kesempatan perdana Dzulfikar Ahmad Tawalla Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah terpilih untuk menyampaikan pidatonya. Ia kembali menegaskan tentang pemuda negarawan sebagai identitas Pemuda Muhammadiyah.
Zulfikar Ahmad Tawalla mengatakan jika gelaran Muktamar ini berisi tiga perayaan, yakni perayaan ide dan gagasan, perayaan kebersamaan, dan perayaan kemenangan.
“Bermuktamar ini adalah perayaan ide dan gagasan. Ruang-ruang di muktamar ini diramaikan dengan diskusi konstruktif, perdebatan gagasan yang luar biasa,” ujarnya. Para peserta yang hadir di muktamar membawa misi dan gagasan politik masing-masing tetapi tetap dalam komitmen memajukan Muhammadiyah.
Penuh dengan kutipan ayat dan peribahasa Arab yang fasih, Zulfikar dalam pidatonya menegaskan jika Pemuda Muhammadiyah ke depan harus memperteguh gagasan ‘Pemuda Negarawan’ yang selama ini telah digaungkan oleh kepemimpinan periode Cak Nanto.
Sebagai peneguhan, Zulfikar mengajukan empat pilar pokok dalam gerakan Pemuda Muhammadiyah ke depan.
“Pertama meneguhkan Pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan Islam Berkemajuan; kedua, meneguhkan identitas Pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan kewirausahaan sosial entrepreneurship; ketiga, meneguhkan identitas Pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan ilmu; keempat, meneguhkan identitas Pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan politik kebangsaan,” serunya.
Mengutip pendapat Imam Al-Ghazali sampai Imam Bajuri, Zulfikar menegaskan usaha Pemuda Muhammadiyah untuk melakukan langkah dan gerakan nyata demi terwujudnya cita-cita dan misi dakwah kaum muda di Persyarikatan.